Ga ada yang tahu tentang kehidupan kita
Setuju ga??
Oke, anggep semua setuju...
Menurutku *menurut ku loh ya*
karena kita ga tau kapan hidup kita akan terhenti, lebih baik kita mengisi hidup kita supaya tidak menyesal
Setuju ga??
Anggep semua setuju lagi...
Dan yang paling menyebalkan dalam kehidupan ku adalah orang tuaku yang selalu melihat jauh ke depan
jauh nya tuh, jauh banget dah
sampai berpuluh-puluh tahun ke depan
Aku tidak pernah menyetujui aku bermain piano dan organ
Yang bisa kuingat adalah aku duduk di depan organ dan memencet tuts dan mulai belajar memainkannya
Begitu seterusnya dari umur 3 tahun
Sampai 12 tahun kemudian...
Aku mulai bertanya
kenapa aku bermain piano-organ?
kenapa bukan yang lain?
kenapa orang tuaku tidak bertanya padaku dulu meminta pendapatku?
Orang tuaku punya alasan yang memang menurutku masuk akal
tetapi itu bukan jawaban yang terbaik
Mereka bilang agar aku mudah mencari uang
dengan memberikan les piano yang memang harganya mahal
karena orang2 lebih tenang kalau pengajar piano nya seorang perempuan
karena begini karena begitu
segudang alasan...
Mereka tidak pernah *well mungkin pernah, tapi jarang* berpikir
kalau kita juga harus berpikir jangka pendek
Bagaimana kalau besok aku tidak ada karena suatu alasan?
Aku akan sangat menyesal karena aku belum melakukan apa yang ku mau
Aku akan menyesal kenapa selama ini aku hanya diam dan pasrah
Oke, sekarang teori yang lain
Orang dewasa tidak pernah adil
Maksudku, kalau aku menyakiti hati orang tuaku,
mereka bisa berbagi satu sama lain
mereka bisa menangis bersama
Kalau mereka menyakiti hatiku, apa yang bisa kulakukan?
aku menangis sendiri
aku tidak bisa berbagi dengan orang lain
aku sendirian
14 December 2008
Agar Tidak Menyesal
03 December 2008
PikoByte
Setiap manusia punya kelemahan...
Itu hukum alam
Tak ada manusia sempurna
Ga bisa masak, itu kelemahan
Ga bisa jahit baju, itu kelemahan
Ga bisa hapal jalan, itu kelemahan
Ga bisa kayang, itu kelemahan
Ga bisa tidur kalo ga pake guling, itu kelemahan
Ga bisa bangun pagi, itu kelemahan
Ga bisa jalan pake 2 jari, ya iyalah, emang situ bisa?
Tapi kelemahan-kelemahan yang telah tersurat di atas adalah wajar
Menjadi tidak wajar kalau semuanya bergabung dan berbuah di satu orang.
Yaitu aku...
Aku memang tidak bisa melakukan hal-hal tersebut di atas
Memalukan memang.
Di saat teman-temanku dengan hebatnya bergaya kayang atau angsa atau handstand atau yang lain, aku hanya bisa bergaya pesawat terbang.
Tetapi ada yang lebih menyebalkan daripada tidak bisa ber-kayang ria di hadapan teman-temanmu.
Aku punya sedikit masalah dengan memoriku. Dengan kata lain: pelupa
Sudah sejak lama sejak post terakhirku, aku punya banyak sekali cerita yang ingin aku post di sini. Tetapi karena keterbatasan waktu, aku tidak sempat dan hanya kusimpan di otak saja.
Berhubung aku tahu kalau memoriku tidak beres, aku menulis cerita2 itu di buku tulis supaya tidak lupa.
Sialnya, dasar memang pelupa, aku lupa nulis di buku tulis mana..
Jadilah aku lupa semua... ^^a
Sebagai gantinya, aku mau menceritakan sedikit pengalaman yang, well, agak tidak mengenakan.. Pengalaman pertama kelasku dan kelas Bahasa menyelenggarakan misa..
Ok, semua sudah tahu ceritanya, jadi aku tidak akan berpanjang lebar di sini
Intinya adalah ada beberapa hal yang mengejutkanku..
- Benita, yang biasanya alim, saat itu angkat suara. Katanya, "Gue malu sekolah di sini! Apaan nih!" Kira2 begitu. Gak gitu kedengeran juga soalnya..
- Jeha, masih tetap kalem dan menangis dengan anggunnya, di saat teman-teman yang lain sudah berteriak-teriak..
- Dhanika, sang ketua dekor yang paling sakit hati di antara kami semua, menangis dengan hebat, mempertanyakan kerja keras kami yang sepertinya kurang dihargai. Dan kerennya lagi, dia nangis sambil marah-marah pake bahasa inggris
- Ika, mantan ketua kelas, ternyata sangat tidak mudah terbawa arus massa dan menjadi orang terakhir di kelasku yang menangis..
- Anak Bahasa juga ternyata panas. Yuke nendang meja...
- Pak Arif, yang sangat kelihatan kebingungan melihat anak muridnya tersedu-sedu ga bisa ngomong apa-apa
- Ma'am Yuli, yang notabene pernah disinggung di blog ini juga sepertinya memihak kami.
So, well, that's it...
Yang lalu biarlah berlalu...
*trus lupa mo nulis apa, dasar memori pikoByte* hehehe...